Sabtu, 22 Juni 2013

Something like Crazy

Huffrrr..ttt...
This is something like crazy..

I dun know well what will happen tomorrow.. Maybe it'll be my sorrow or my happiness..
I only hope, Allah bless me forever and ever.

Kamis, 23 Mei 2013

Hadiah

A : Kenapa kau kembalikan bukuku?

B : Aku tak mau terima apapun dari anak laki-laki. Kecuali hadiah     itu adalah diberikan atas nama beberapa orang.

A : Kenapa tak ingin jika itu dariku seorang?

B : Aku takut, hadiah itu menawan pikiranku. Membuncah hatiku. Dan suatu saat kau akan menggunakannya untuk memperdayaku.

A : Sungguh, tak ada niat itu sedikitpun. Kenapa kau tetap mengembalikannya?

B : Sebab bagiku, hadiah adalah penawan hati. Tanda kasih.

A : Lantas?

B : Ya, maaf Aku memang terlalu naif. Tapi Aku tak ingin menerima apapun dari anak laki-laki kecuali barang yang diberikan atas   nama beberapa orang atau makanan. Sebab, beramai-ramai adalah  mencari kebebasan hati dari rasa-rasa yang sedikitpun tak ingin aku cicipi. Sebab, makanan akan membusuk dalam perut.

A : Kalau begitu, kau baru akan menerima hadiah jika hatimu siap     tertawan dan laki-laki itu siap memperlakukan dengan baik     tawanannya?

B : Seperti itulah.

Minggu, 05 Mei 2013

Guilty

it's a kind of bad feeling and also good feeling.

ahh.. kayak judul lagunya Usher aja... :)
sudah deh, jadi males nulis.. ~XD

Young Movement

Beginilah pemuda..
Hentaknya tak pernah surut..
Idealismenya selangit..
Kecintaanya menggelora..
Jantungnya berdetak kencang, tanggannya masih sanggup menggumpal.. 
Otaknya masih mengalir ide2 segar..
Keringatnya mengucur keras seiring dengan mesin pompa semangatnya..

Rabb.. jadikan kami pemuda yg tangguh..
Yang membawa perubahan lebih baik pada negeri ini...

Someday,, we'll make rainbow smiles for everyone..

#StatusTahun2010

Kamis, 02 Mei 2013

Terjebak dalam kerumitan

Bagiku, mereka yang pintar adalah orang yang mampu menyederhanakan permasalahan pelik menjadi lebih mudah..
Lalu, bagi mereka yang belum mampu menyederhakan adalah belajar untuk terus mampu memahami konteks permasalahan dan konteks berpikir yang akan dijadikan objek pemberitahuan.

Sungguh, dalam agama ini, Allah telah memberikan petunjuk-petunjuk terkait penyederhaan itu. Bagi yang tidak mampu menyederhakan adalah bagi mereka yang memang belum memahami inti sari permasalahan itu sendiri..

Maka tugas orang lain yang telah mampu menyederhakan untuk membantu orang tersebut menyederhanakan.

Aku tak tahu pasti, apa sedang terjadi akhir-akhir ini. Pikiran terasa penat, hati juga sesak, dan menerawang enggak jelas.. Alhamdulillah, kesibukan yang ada telah menyelamatkan saya walau ketika senggang sejenak pikiran menjadi entah kemana.
Hixxxx.. T_T

Tapi, satu yang saya yakini adalah: Ini memang jalan yang tak mudah baik bagi saya maupun yang lain. Dan saya meyakini dengan pasti bahwa Allah telah mempersiapkan skenario ini. Dan saya hanya mampu berharap bahwa skenario-Nya berujung pada cita hamba tentang keluarga hamba. Semoga Allah memberikan kesabaran yang luass untuk menjalani skenario-Nya. Insya Allah..

Setimpal dan setimbang.. Bahkan berharap mendapatkan kebaikan berlipat..

Rabu, 27 Maret 2013

Tugas Kita Memperluas Kabar Kebenaran dan Menjauhi Kemungkaran

Ssssss.. ngantuk.. g jadi nulis deh..


tapi, sebelum itu saya cuma mau bilang..
Tenang Fit, orang2 pembuat onar, suka mengadu domba atau menebar fitnah sesungguhnya sedang mendholimi diri mereka sendiri. Kau jangan khawatir, Fit.
Allah sedang memperolok mereka dengan semakin dibutakan mata hatinya, ditulikan telinganya, dan dikeraskan bagai batu hatinya.. Kecuali jika masih ada sisa niat ketundukkan dalam hatinya..

Tugasmu, cukup mengingatkan saja. Jika dia tetap seperti itu, diamkan maka sudah gugur kewajibanmu dan bekaryalah untuk beramar ma'ruf nahi munkar

Rabu, 20 Maret 2013

Menggenggam Janji bukan menggenggam bara api

Aku sungguh takut, pada setiap lantunan doa yang tersampaikan.
Bagiku, berdoa adalah berkomitmen atas hasil apapun yang diberikan olehNya.
Karena, keyakinan yang tertancap kuat: Bahwa Allah mengabulkan doa yang tersampaikan dalam keluguan dan kejujurannya sebagai hamba lemah tak berdaya.

Sejatinya, doa adalah pemanjaan seorang hamba pada Tuannya.
Sejatinya, doa adalah penghambaan seindah-indahnya..
Bukankah kau akan melayang jika orang tersayangmu mengharapkan sesuatu yang pasti kau akan bisa memberikannya?
Ya, Doa adalah seindah-indahnya pengharapan.
Semanis-manisnya bentuk pemanjaan.

Maka genggamlah ia dengan kuat dan teguh. Bukan bagai menggenggam bara api

Sabtu, 09 Maret 2013

Keep Thinking

Bismilahirrahmanirrahim.. Kali ini saya lagi iseng. Menuangkan sedikit uneg-uneg akibat perasaan bersalah ngedrop mata kuliah.. :D

Hee..

Mata kuliah ini aslinya menyenangkan, namun karena saya tidak bisa berkomitmen dengan waktu untuk menyesuaikan ritme yang diberikan sang dosen pengampu, maka saya memutuskan untuk memikirkannya dalam diam. :D alias tak banyak bergerak..

Ada PR yang masih membayangi saya, yaitu BAGAIMANA CARA AGAR komponen yang ada GRAPH dapat dimanfaatkan kesemuanya?? Arc / busur-nya tidak sekedar memberikan informasi keterhubungan, namun bisa digunakan untuk pembobotan. Dan BAGAIMANA AGAR BOBOT itu menjadi DINAMIS??

Hmm.. I keep thinking. Thinking in a silent.. :D

Kemarin malam, Alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri majelis ilmu, Majelis Jejak Ilmu oleh Ustd Salim A Fillah. Di forum tersebut, beliau membahas mengenai surat Al-Alaq 1-5. Mungkin saya tidak menyampaikan apa rangkuman dari itu, namun akan saya sampaikan hikmah dari Keep Thinking.

Sampailah penjelasan pada ayat ke-5. Di-mention dalam ayat tersebut kata Insan. Kata insan memiliki 3 sifat:
1. Dinamis. (disebabkan ia memiliki Qalbu. Qalbu tersebut bersifat dinamis, berbolak-balik, bergerak-gerak.)
2. Lembut/Jinak. Inilah kunci dari mengikat hati.
3. Lupa. Maka manusia harus sering diingatkan..

Pada saat penjelasan sifat dinamis, sang pemateri menanyakan pada peserta: "Manusia berpikir dengan otak atau hati". Dalam hati saya menjawab "Hati", soalnya saya sering asal nyeletuk kalau ngomong dan sepertinya diawali dengan prasangka atas segalanya.
Ternyata jawaban saya sesuai dengan jawaban sang ustadz, namun penjelasan sang ustadz lebih rasional daripada saya.. :D
Di jantung(Qalbu) terdapat syaraf neuron lebih banyak daripada di otak itu sendiri. (nengok Nuris sambil mengajukan ide, "Kalau gitu ilustrasi ANN bukan pake otak tapi pake Jantung).. :D
Bla bla bla.. (astagfirullah saya lupa apa lagi penjelasannya).. T_T

Lupa karena perhatian saya menurun, disebabkan saya sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan BAGAIMANA tadi. :D
Graph adalah sebuah pengetahuan. Ada bobot yang dinamis. Berarti seharusnya ada sesuatu yang bisa men-trigger, dalam hal ini seharusnya ada jantung dalam pengetahuan itu. Harus ada semacam alat bantu/ logika lain yang bisa membuat BOBOT menjadi DINAMIS. (AHHHAAAA.... Mata saya jadi berbinar).. Lalu kembali fokus..

Poin kedua, yaitu manusia bersifat jinak. Penjabarannya lebih ke arah bagaimana cara mengkomunikasikan nasihat kepada orang lain. :D Studi kasus Firaun dan Nabi Musa a.s. Firaun yang jahatnya macam gitu diingatkan oleh Nabi Musa dengan bahasa yang baik: Qaulan Laiyyinah  (Q20:44) . See more
Jadi jangan kasar2 kalo mengingatkan ke orang lain yang padahal jahatnya jauh dibawah level kejahatan Firaun.. :D

Poin ketiga adalah bahwa manusia bersifat pelupa. :D
Ininiii.. :)
Saya inget dulu dosen saya pernah bilang, Lupa itu ciptaan Allah yang luar biasa. Sampai saat ini manusia meneliti bagaimana cara menciptakan fitur lupa pada sebuah kecerdasan buatan. Karena dari lupa kita bisa menghemat memori yang diperlukan dalam sistem atau mampu membuang pengetahuan yang sudah tidak bermanfaat.. :) Subhanallah.. Saya memang mencintai ilmu macam gini.. :) 

Ketika bilang saya mencintai ilmu ini, maka hati selalu menuntut dengan pertanyaan yang menohok: "MANA BUKTINYA KALAU KAMU CINTA ILMU???"
Dan saya cuma bisa nyengir sedih.. :'(

Intinya, keep thinking.. Insya Allah akan ada jalan menuju cita, asal citanya jujur dan bukan sekedar untuk kenikmatan dunia. :)

Ah.. ngantuk (liat si bungsu disamping).. :D

Minggu, 17 Februari 2013

I Do

Can't give any swear, i only can say I Do.
Can't guarantee any thing, but i can give you my "I Do"

Can't escape the fact that i'm too coward. 
Can't totally escape my doubt, but i'll try say I Do.

Dozen of hopes will be blessed by Allah. Aamiin.

Monolog: Mendholimi diri sendiri


Bismillahirrahmanirrahim.. J
Pada kesempatan ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang apa yang saya rasakan ketika saya membaca kisah dan penjelasan dari Surat Al-Baqoroh 67-71. Ayat ini menjelaskan tentang kisah Nabi Musa yang diminta Allah memerintahkan Bani Israil untuk menyembelih seekor sapi. Ketika membaca ayat ini, saya teringat dengan pengalaman saya sebagai senior yang pernah mengkader juniornya ketika mahasiswa dulu dan saya mendapatkan kesan mendalam ketika membaca ayat ini.
Sebelum menjelaskan lebih jauh, silahkan dibaca dulu makna dari al-Baqoroh 67-71 ini.
ayat 67:
Dan (ingatlah) seketika berkata Musa kepada kaumnya : Se­sunggulnya AIlah memerintahkan kamu menyembelih seekor sapi. Mereka berkata : Apakah akan engkau ambil kami ini sebagai ejekan? Dia (Musa) berkata : Aku berlindung aku Allah agar tidak termasuk di antara orang-orang yang bodoh.

ayat 68:
Mereka berkata : Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya diterangkanNya , bagaimana sapi itu ?
Berkata dia : Sesungguhnya Dia ber­sabda, bahwa sapi yang belum tua benar dan tidak sangat muda, pertengahanlah di antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu itu .

ayat 69:
Mereka berkata : Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya Dia jelaskan kepada kami, bagaimana warnanya: Berkata dia : Sesungguhnya Dia bersabda, bahwa dianya ialah seekor sapi yang kuning, berkilau warnanya, menyenangkan mereka yang melihat.

ayat 70:
Mereka berkata : Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya Dia jelaskan (lagi) kepada kami , karenasesungguhnya sapi-sapi itu serupa-serupa atas kami, dan sesungguhnya kami, Insya Allah, akan dapat petunjuk.

ayat 71:
Dia berkata : Sesungguhnya dia mengatakan bahwa dia itu hendaklah sapi yang tidak digunakan pem­bajak tanah, dan tidak peran­cah sawah, tidak bercacat, tidak ada belang padanya. Mereka berkata : Sekarang engkau telah datang mem­bawa kebenaran ! Maka mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka itu tidak sanggup mengerjakan

Begitulah respon Bani Israil terhadap perintah ini. Lemahnya iman menjadikan mereka ragu untuk menjalankan titah Sang Pemimpin, menyembelih sapi. Lemahnya iman menjadikan mereka berpikir bahwa perintah itu adalah perintah konyoll. Sehingga mereka merasa dipermainkan.
Memang Bani Israil terkenal dengan akhlaq yang sering melanggar janji.

Ayat berikutnya menjelaskan kembali bahwa memang mereka terlalu banyak alasan sehingga mempersulit diri mereka sendiri dan terlalu banyak bertanya. Singkatnya adalah ngeyelan.

Ketika membaca cara Bani Israil mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memberatkan ini, saya teringat dengan proses pengkaderan mahasiswa di kampus saya. Mahasiswa biasanya diberikan tugas seniornya untuk mengenakan ini dan itu, kemudian melakukan ini dan itu, dan lain-lain. Beberapa hal memang perlu untuk ditanyakan. Namun, berdasarkan pengalaman saya, pertanyaan yang biasanya diajukan dari mahasiswa baru ketika diminta untuk mengenakan pakaian atasan putih (misalnya) semacam: mas, berkerah atau tidak? Boleh di atas sikut atau tidak? Warna cerah boleh ada motifnya? Dan lain-lain.
Sebagai senior dan saya juga mengamati rekan-rekan saya yang juga menjadi pejuang pengkaderan berpikir bahwa, mereka (maba) mengajukan pertanyaan yang hanya menyulitkan diri mereka sendiri. Mereka terlalu banyak tanya hal-hal yang seharusnya tidak perlu ditanyakan. Hal ini tentu menyebabkan para senior agak merasa jengkel dan senior akan mendetailkan tugas yang mungkin awalnya tidak ada niatan untuk semakin mempersulit maba. Namun, karena pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu, senior menugaskan mabanya hal yang lebih sulit untuk dikerjakan.

Saya mencoba merefleksikan pada diri saya kemudian menghadirkan monolog dalam alam berpikir. Ya Allah, sudah berapa banyak perintah-Mu yang hamba tak laksanakan. Berapa banyak larangan-Mu yang tak jua hamba jauhi? Semua ini disebabkan oleh hamba yang sedang mendholimi diri sendiri. Hamba terlalu memperbanyak pertanyaan, mengapa Allah menurunkan surat larangan ini, apa hubungannya dengan ini, lalu meminta pentunjuk lagi yang diakibatkan keraguan yang tak perlu dan tanpa menghadirkan niat untuk menjauhi larangan tersebut.
Hamba kadang menganggap bahwa larangan ini diturunkan dalam kondisi berbeda dengan sekarang, sepertinya larangan ini tidak akan bermasalah jika hamba dekati dengan kondisi lingkungan yang demikian.
Sungguh, hamba telah mendholimi diri sendiri. Maka ampunilah hamba. Ampuni hamba. Ampunilah hamba.
Tapi Ya Allah, Engkau membekali hamba akal berpikir. Saya merasakan adanya kebaikan jika hamba berpikir mengapa Engkau menurunkan ini dan itu. Maka hamba juga memohon, ijinkan hamba memelihara akal itu sebagai bekal hamba lebih mengenalMu, sebagai bekal hamba untuk berkontribusi dalam perjuangan ini. Hamba juga memohon pada-Mu, tumpulkan kemampuan berpikir yang telah Engkau berikan jika dengan berpikir itu hamba berpaling dari-Mu. Bekukan modal yang telah Engkau beri, kemampuan berpikir, jika hamba berpikir tanpa menghadirkan niat untuk mengenal-Mu, tanpa menghadirkan niat menjalankan syariat-Mu, tanpa menghadirkan niat menjauhi larangan-Mu, tanpa menghadirkan niat menjaga PERSATUAN umat sebab hamba sangat merindu Unite as an ummah.

Sabtu, 09 Februari 2013

Diary SMA

Tidak pernah tau, apakah sesuatu yang tercetus dalam hati adalah selalu benar kemudian, mengingat keputusan yang saya buat lebih merujuk pada pilihan hati..
Maka, selalu memohon perlindungan dari Alloh atas kebodohan saya untuk membedakan mana yang baik dan buruk adalah keharusan...
Demi Allah, aq takut.......

-tentang memutuskan pilihan karena hidup penuh dengan pilihan padahal waktu tak banyak untuk mempertimbangkan banyak hal-

Kamis, 31 Januari 2013

Sstt.. Jangan Banyak Tanya..

Bismillahirrahmanirrahim.. 

Ini tulisan yang saya buat hasil kajian tadi dengan sedikit imbuhan pengalaman hidup sebagai senior pengkader junior-nya.. :-P

Kajian kali ini adalah tentang Surat Al-Baqoroh ayat 67-71. Kisah tentang Nabi Musa yang sedang memberikan perintah kepada Bani Israil untuk menyembelih seekor Sapi. 

ayat 67:
Dan (ingatlah) seketika berkata Musa kepada kaumnya : Se­sunggulnya AIlah memerintahkan kamu menyembelih seekor sapi. Mereka berkata : Apakah akan engkau ambil kami ini jadi permainan ? Dia berkata : Berlindung aku kepada Allah, daripada jadi seorang di antara orang-orang yang bodoh.

Begitulah respon Bani Israil terhadap perintah ini. Lemahnya iman menjadikan mereka ragu untuk menjalankan titah Sang Pemimpin, menyembelih sapi. 
Lemahnya iman menjadikan mereka berpikir bahwa perintah itu adalah perintah konyoll. Sehingga mereka merasa dipermainkan.
Memang Bani Israil terkenal dengan akhlaq yang sering melanggar janji.. wallahualam.

ayat 68:
Mereka berkata : Serulah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya diterangkanNya , bagaimana sapi itu ?
Berkata dia : Sesungguhnya Dia ber­sabda, bahwa dia hendaklah sapi yang belum tua benar dan tidak sangat muda, pertengahanlah di antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu itu .

ayat 69:
Mereka berkata : Serulah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya Dia jelaskan kepada kami, bagaimana warnanya: Berkata dia : Sesungguhnya Dia bersabda, bahwa dianya ialah seekor sapi yang kuning, berkilau warnanya, menyenangkan mereka yang melihat.

ayat 70:
Mereka berkata : Serulah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya Dia jelaskan (lagi) kepada kami , karena
sesungguhnya sapi-sapi itu serupa-serupa atas kami, dan sesungguhnya kami, Insya Allah, akan dapat petunjuk.

ayat 71:
Dia berkata : Sesungguhnya dia mengatakan bahwa dia itu hendaklah sapi yang tidak digunakan pem­bajak tanah, dan tidak peran­cah sawah, tidak bercacat, tidak ada belang padanya. Mereka berkata : Sekarang engkau telah datang mem­bawa kebenaran ! Maka mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka itu tidak sanggup mengerjakan


Banyak tanya, diberi perintah masih tanya ini dan itu. akhirnya rasakan sendiri kesulitannya..

Pun demikian ketika dalam pengkaderan mahasiswa. Dek, besok pake baju putih bawahan gelap ya..

Ada yang tanya, Mbak, Berkerah?
Mbak boleh pake warna ini?
Mas boleh bermotif?

Senin, 21 Januari 2013

Menyederhanakan

Aq pikir sederhana itu mudah. Tapi ternyata tidak semudah itu dan tidak sesederhana itu.

mengapa?? Mengapa sulit untuk disederhanakan? 
jawabannya karena memang sulit untuk mengubah presepsi masyarakat. karena memang sulit untuk menata hati, karena hati juga masih sering mempertimbangkan mata, telinga, dan sangka..

Minggu, 20 Januari 2013

Orang paling Galau

Yup.. Saya menjumpai seorang Bapak, beliau Professor di Institut tempat saya belajar.
Setiap apa yang saya dengar dari lisannya adalah ucapan kegalauan. Dalam hati, dan dalam tulisan ini, saya menisbatkan bahwa beliau adalah Orang Paling Galau yang pernah saya jumpai..

Kenapa begitu??
konsentrasi pembicaraannya sering menjurus bidang pendidikan. dengan data pendukung beliau menyampaikan hasil analisis dengan gaya Galau-nya. Tentu, membikin otak, telinga, dan perasaan saya jadi galau juga.
Bukan tentang pendidikan saja, masalah politik pun demikian.. Gaya Galau dalam menyampaikan analisis bener-bener sukses membuat saya galau.. 

Saya bergumam dalam hati dan menumpahkannya dalam tulisan ini, "Bapak ini, otak dan hatinya bagaimana yaa?? setiap yang disampaikan berisi tentang ketakutan-ketakutan. Sedikit sekali bicara hal2 motivasi. Tapi bisa jadi sih, ketakutan itu menjadi motivasi yang meneguhkan, toh bapaknya sudah tidak diragukan lagi kontribusinya pada negeri ini"

Dan semuanya, saya merasa bersyukur sekali pada Allah karena menemukan Orang Paling Galau.. Setidaknya, gaya galaunya membikin saya galau. Dan karena galau saya berusaha untuk bergerak..

Ya, bagi saya, cara efektif untuk membunuh rasa galau adalah dengan bergerak.. ^__^ Acaa!!! Fighting!!!!
Allahu Akbar!!

menghadirkan hati

hmm.. bagaimana cara menghadirkan hati?

saya bener2 bingung.. sulit dan kompleks..
ini memang cerita yg aneh dan saya tidak pernah membayangkan sebelumnya.

biarkan saja, kekuatan "yakin" yg kan membimbing bagaimana cara menghadirkan hati. menumbuhkan rasa, dan sejenisnya.. Moga-moga. ya semoga..