Jumat, 19 Agustus 2011

Maaf, cuma bisa Kritik

kita cuma mahasiswa, pelajar, ya wajar kalo kita cuma bisa mengkritik, lah wong g punya kuasa atas perbaikan. :)
setidaknya pemikiran kritis, kritik, saran, marah, menjadi bekal SWOT untuk kehidupan kita nantinya. Demi perbaikan bangsa. :)
Pemerintah pasti seneng kalau melihat pemudanya turut memikirkan kondisi negeri ini.. Semoga pemerintah sekarang bisa meneladani kepemimpinan Umar ra. Ketika pidato kenegaraan pertama kali, disahut oleh seseorang dengan andaikata kami mendapati penyimpangan dalam dirimu, maka kami akan meluruskannya dengan pedang kami. Dan umar pun tersenyum sambil menjawab dengan bijak. "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan di dalam umat ini orang yang akan meluruskan penyimpangan Umar dengan pedangnya."
Dan semoga kita bisa meneladani kisah ini.. :)

Noor Fitria Azzahra ‎#serial wawasan demokrasi. partisipasi masyarakat dan kontrol publik

ORGANISASI PEMUDA DALAM UNDANG-UNDANG

BAB XI
ORGANISASI KEPEMUDAAN
Pasal 40
(1) Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda
(2) Organisasi kepemudaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat dan bakat,atau kepentingan, yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran dan kemahasiswaan.
(4) Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional, memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan

Pemerintah dan Rakyaknya

Mengucapkan syukur pada Allah, yang selalu memberikan pengalaman baru disetiap pekannya.. :D
I do love July..
dan kata2 paling merenung, menohok, lalu merasa miris adalah pernyataan dari Gus Ipul.. "Sehebat-hebatnya pemerintah, tetap saja tidak bisa menjangkau semuanya, maka pemerintah berusaha merangkul lembaga2 yang bisa menjadi kepanjangan tangan".

kenapa merenung? karena saya menyadarinya, dan semoga apa yang dikatakan bener2 niatan tulus.
Kenapa menohok? karena fenomena yang ada sekarang, bukanlah saling taawun (tolong-menolong), tapi saling mengklaim benar, saling menyalahkan, saling berusaha untuk meniadakan.
dan kenapa miris? karena hal itu banyak terjadi disekitar saya, termasuk mahasiswa maupun birokrasi.


Demokrasi di Indonesia

Suatu kampung, tak diakui. Warganya sakit tapi pemerintah berkelit, katanya karena mereka diatas tanah sengketa. Hak memperoleh pendidikan pun juga tergadaikan. Tapi soal pemilu, mereka bisa mendapatkan haknya.. :'(.. Negeriku.. Dewasalah...

Politik dan Ilmu

maka keputusan sumber daya politik sangat dibutuhkan sebagai driver untuk mencapai tujuan dan cita2 kita..
#metro TV, dalam wacana: Teknologi untuk Rakyat, mengkritisi ketidakperhatian kepada para peneliti di negeri ini.
Kemudian dilanjutkan dalam closing statement: Tidak ada Negara MISKIN, yang ada hanyalah negara yang SALAH KELOLA.

Keangkuhan

Angkuhnya. 
Satu pujian melenyapkan sejuta cercaan. 
Hingga diri dibuat melayang,
 hingga hilang dalam pandanganNya. 

Ya Rabb, sesungguhnya keangkuhan hanya milikMu. 
Dan lindungi kami dr rasa memiliki keangkuhan itu.
#muhasabah diri

Rapatkan Barisan atau Rapatkan Sajadah?

Barisan itu kini tak terarah. Mungkin terefleksikan dari bagaimana barisan jamaah saat sholat. Tak memperhatikan kata imam: "rapatkan dan luruskan barisan". Kalo inget waktu solat di masjidil haram, jika anda pernah sendiri tanpa jamaah indonesia lainnya, pasti menyaksikan bahwa org2 sana selalu marah ketika ada shaf yg melenceng atw shof yang longgar. Ingat, barisan itu barisan dalam dirimu, bukan dalam sajadahmu.


Rabu, 10 Agustus 2011

KEPASRAHAN CINTA

kenapa saya menulis ini:
Hmm.. Mungkin ini salah satu ekspresi hati saya dalam mengingkari fenomena pacaran disekitar kita..
Brr.. Benciiii...
Ramadhan-ramadhan gini, bukannya tilawah, baca buku agama, sholat, atau yang lain bermanfaatlah, ehh malah wall2an nggak jelas, ngajak nonton, ngajak kemana kek..
Astagfirullah..
Saya nggak tau lagi bagaimana harus ngingetinnya..
Dan postingan ini, semoga bisa menjadi penggugur dosa.

Let's check it out!!


Aq tak berpacaran. Karena Rasulku tidak mengajarkanku untuk berpacaran.

Aq tak berpacaran. Karena mungkin Allah sedang mengujiku, sejauhmana keberbaikansangkaku padaNya. Dan mungkin Allah sedang mengujiku, sejauh mana kepasrahanku pada TakdirNya.

Karena Allah TELAH MEMBERI takdir itu, dan mencatatnya dalam Lauh Machfudz.

Aq tidak berpacaran. Karena aq ingin menjaga kesucian cinta hanya melalui menikah.

Aq tidak berpacaran, karena aq dengar dari orang2 yang menyesal, pacaran itu melenakan kita akan mengingatNya. Gimana nggak, yang aq tau, orang2 yang berpacaran lebih mengingat pacaranya, lebih berinteraksi pada kekasihnya, memikirkan dia, galau sama selingkuhan dia, galau sama perasaan dikhianati, nggak diperhatikan, de el el.

Dan saya nggak mau menjadi korbannya.

Lalu aq inget perintah Allah dalam surat An-Nuur ayat 33:

"Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya."

Tunggulah hingga Allah meMAMPUkan dengan KARUNIA-NYA.

saya mencari karunianya, dan berusaha berdoa tiap hari agar dilindungi dari mencari murkaNYA..

Cinta itu fitrah, dia bukan hal terlarang, tapi tetaplah berada dalam koridorNya.

Trus gimana cara merayakan perasaan cinta yang ada dalam hati kita, satu2nya cuma MENIKAH..

Ibu dan Bapakku dulu juga bukan orang yang berpacaran, bapak niatnya datang melamar, eh malah langsung menikah.. Alhamdulillah, sudah 22 tahun pernikahan mereka, dikaruniai 5 anak, dan banyak cinta mereka yang tersebar dihati kami, anak2nya..