Sabtu, 22 Oktober 2011

Musyawarah


Musyawarah berasal dari kata syawara-yusyawiru yg berarti 'saling memberi dan meminta nasihat atau saran'. Dari kata kerja itu juga muncul arti 'mengambil madu dari sarang lebah'. Dengan demikian, esensi musyawarah adalah pengambilan keputusan yg terbaik ttg sesuatu masalah. Musyawarah sangat dibutuhkan ketika menghadapi masalah rumit. Keputusan yg merupakan hasil musyawarah akan memberikan keputusan. Hal ini agar setiap keputusan tidak berakhir dengan penyesalan dan semaksimal mungkin dapat memenuhi keinginan orang banyak.
Rasullah SAW. menjadikan musyawarah sebagai awal dari seiap proses pengambilan keputusan. Beliau tidak pernah malu meminta nasihat atau saran kepada sahabatnya tentang suatu masalh. Bahkan, musyawarah merupakan salah satu kunci sukses kepemimpinan beliau. Allah SWT berfirman "Maka berkat rahmat Allah engkau - Muhammad- berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhi dri dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka dan bermusyawarahlah kamu dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekat, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertawakal". (Al- Imran : 159)

Rasullah menegaskan bhwa org yg membiasakan musyawarah itu terjaga (dari kesalahan dan kekeliruan) (H.R. Abu Daud)
Bagi seorang muslim, musyawarah hendaknya menjadi sebuah forum untuk kemaslahatan bersama. Rasullah SAW bersabda "Agama adalah nasihat". Para sahabat bertanya "Untuk siapa nasihat itu?"
"Untuk Allah, kitabNya, RasulNya, dan para pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya". (H.R. Muslim)

Berbisnis dengan Allah


Barusan liat reality show "andai Aku Menjadi"..
Biasanya yang ikutan mahasiswi cantik, dan kaya..

Reality show ini sangat baik sekali, membuka mata hati kita yang mungkin sudah tertutup untuk melihat kehidupan yang lebih payah dari kita.. Yang mungkin setiap harinya kita hanya memikirkan isi perut kita, fasion kita, atau diet kita..
Padahal diluar sana.. T__T... BANYAK orang yang kesakitan memegang perutnya,, mungkin bagi kita karena kekenyangan atau lupa makan, tapi mereka memegang perutnya karena tak ada yang bisa dimakan..
Sedang kita,, biasanya berpikir,, Hari ini sudah makan disini,, besok makan dimana ya?? Ooo.. Uangku habis,, ntar sore ke ATM ah..
Setiap hujan, ketakutannya bukan karena jemuran basah atau kebasahan, tapi ketakutan rumahnya roboh karena rumah yang terbuat dari anyaman bambu...

Coba renungkan.. Apa dari bacaan diatas lantas kita berpikir.?? SYUKURIN apa yang ada.. Hidupku adalah Anugrah (plesetan Lagunya d Masiv).. Apa seperti itu??
Semoga TIDAK..


Seharusnya kita melihat kehidupan diluar yang lebih susah, bukan yang lebih hedon..
Seharusnya kita tampil menjadi lebih bersahaja bukan bergermelapan, seakan selembar uang 100rb hanyalah kertas tisu untuk membersihkan 'umbel'..
Seharusnya kita menyadari, bahwa diantara tumpukan harta kita ada hak bagi saudara kita...

Menulis note ini, bukan berarti saya menyarankan anda untuk menjadi mereka, lantas bergaya ala mereka yang 'kurang beruntung', tapi lebih bersikap dewasa dalam memandang harta/ kekayaan/ dan kehidupan anda.. Bersyukurlah..



Lalu saya mengajak pembaca sekalian untuk berbisnis dengan Allah..
Waktu, serta tempatnya flexibel, sehingga tidak perlu menyita waktu dan pikiran anda.. Cukup berikan harta untuk berjuang di jalan Allah, untuk memberantas kemiskinan, kebodohan, kejahiliyahan, kemaksiatan, dll. Dan mulailah berbisnislah denganNya. Saya menyakini dan saya pastikan Bahwa bisnis ini tidak akan membawa anda pada kebangkrutan, karena Dia telah menjanjikan imbalan bagi siapa saja yang akan berbisnis denganNya.. Dan Jaminannya adalah Akhirat .. :)

Teringat oleh saya surat Albaqorah ayat 261:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."..

Lalu:
di ayat 265
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat."


Syarat dari bisnis ini sangat mudah:
1. Ikhlas..
Ikhlas ini biasanya menjadi ketakutan bagi para investor untuk berbisnis. Saran saya, tidak usah takut.. Keluarkan saja yang kau punya, dan yang kau mau,, kalau bisa sebanyak-banyaknya dan yang paling kau sukai..
Ikhlasnya bisa dicicil, insya Allah.. Mudahkan..??
kalau bisa pilihlah harta yang paling kau sukai untuk dijadikan invest pada bisnis ini.
Coba di cek di pasal...
267
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."


2. Jangan menyakiti hati target kita..
Ini ni,, biasanya kita berbisnis sering sombong, lantas merendahkan yang lain..
Coba dicek:
di ayat 264
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

3. dan mulailah mencoba.. Tanamkan keyakinan pada diri Anda..
268:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."


--24 Desember 2010--

Karena Marah Itu..


Al-Imran ayat 134. "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
maksud dari "Yang menahan marah dan memaafkan manusia" adalah bila mereka marah, maka mereka menahannya, dalam arti menyembunyikannya sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Di samping itu, apabila orang lain berbuat buruk kepadanya, maka ia memaafkannya. (Astagfirullah.. Ini sungguh berat ya Rabb)..

Dalam beberapa atsar dikatakan sbb: Allah Ta'ala berfirman: "Wahai manusia, ingatlah kepadaKu jika kamu marah, maka Aku akan mengingatmu bila Aku murka sehingga Aku tidak akan membinasakanmu sbg orang yang Kubinasakan" (HR. Ibnu Abi Hatim)

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw, beliau bersabda: "Orang yang kuat pemberani bukanlah orang yang dapat menaklukan musuh dalam gulat, namun orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika dia marah"

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Haritsah bin Qudamah as-Sa'di bahwa dia bertanya kepada Rasulullah saw. "Wahai Rasulullah, ajarilah aku sebuah ungkapan yang bermanfaat bagiku, dan singkatkanlah ungkapan itu agar aku dapat memeliharanya". Maka Rasullullah pun bersabda "KAMU JANGAN MARAH". Kemudia haritsah mengajukan pertanyaan lgi beberapa kali dan dijawab dengan jawaban yang sama.. "Janganlah Kamu Marah".

Imam Ahmad meriwayatkan dari Athiyah bin Sa'ad as-Sa'di, dia pernah bersama Nabi, dia berkata: Rasulllah saw. bersabda "Sesungguhnya kemarahan itu dari setan dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan oleh air. Jadi , jika salah seorang diantara kamu marah, maka berwudhulah"

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. sehubungan dengan firman Alah "dan orang-orang yang menahan marah", "Sesungguhnya Nabi saw bersabda, "Barangsiapa menaan marah, sedang dia dalam kuasa untuk menumpahkannya, maka Allah akan memenuhi dirinya dengan keselamatan dan keimanan"".

Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Ibnu Uma, dia berkata, bahwa: Rasulullah saw. bersabda "Tiada pertahanan seorang hamba yang lebih utama oahalanya selain penahanan atas kemaran. Dia menahannya karena mencari keridhaan Allah"..

Perlu belajar banyak.. Belajar menahan MARAH demi mencari keridhaan ALLAH.. (so hard to do.. really,, apalagi kalo kita sudah punya kuasa untuk meluapkan semua emosi.)
Astagfirullah..

taken from tafsir Ibnu Katsir