Sabtu, 29 Desember 2012

Lisan yang Teruji


Bismillahirrahmanirrahim...

Sudah 1 pekan ini. Tepat malam minggu pekan kemarin, saya dan teman-teman berdiskusi tentang kondisi dakwah di kampus.

Hingga sampai pada puncak semangat, lisan Berucap. "Biar aq hancur lebur menjadi tanah, asal dari tanah tersebut tangga kemenangan dakwah mampu terwujud. Saya Rela."

Hm.. dan lisan ini diuji. Untuk mengetahui keinginan ini seteguh gunung atau serapuh rumah laba-laba.

saya berbaik sangka pada Allah.. Dia sedang menguji kesungguhan lisan ini dalam mewujudkan Kesatuan Umat Islam.

ya, Allah sedang menguji saya.. dan saya masih berbaik sangka pada Dia Yang Maha Pembuat Makar.
Semoga saja, saya tidak terjebak dalam hal2 yg melemahkan iman.. saya mohon doanya dari semuanya. Semoga Allah menguatkan iman orang2 yg merindukan tegaknnya Dien Allah



Menghadirkan hati untuk menyambut janji. Fath!! Fight!! Allahu Akbar!!

Senin, 17 Desember 2012

Mimpi bersama

G terasa, sudah hampir 5 tahun tinggal di Surabaya. Dan di kampus ini, saya punya sahabat yang paling lama bisa bareng.. Biasanya pol-polan cuma bisa 3 tahun. Tapi ini bisa 4 tahun lebih.

Saya mengingat beberapa kenangan bersama sahabat. Yup, menyenangkan jika mampu bermimpi bersama...  Momentum awal yg paling terkenang adalah saat beberapa kali diskusi. Kita tiba2 memasuki kelas dan menguasainya.. Memegang spidol lalu menggambarkan detail2 apa yg kita butuhkan untuk rencana berikutnya.. Semacam keren saja. 

Momen berikutnya adalah ketika pulang dari gedung robotika, dan menyusuri senja sambil berkisah.. Yup, lagi2 kita saling bicara tentang mimpi yang mungkin mengkhayal tapi alhamdulillah, masih terjaga mimpi itu hingga sekarang, maksudnya belum terwujudkan dan digantikan jauh lebih baik. 

Momen yang lain saat Inspire 3. Hmm.. kami menuliskan surat cinta untuk setiap peserta. Dan kita masih menyimpan mimpi itu..

Momen berikut dan seterusnya hingga sekarang, kami masih menyimpan mimpi itu... 

Mimpi itu tentang, "Suatu saat, umat islam bersatu padu. Tak ada saling debat atau saling celah antar harokah. Semua bersinergi dan kembali kepada Al-Qur'an."

Kamu dg jalanmu, dan aku dengan jalanku.. Dimanapun engkau dan aku berada, insya Allah mimpi ini akan diperjuangkan..

Berbincang denganmu tentang ini, membuat hidup lebih positif.. Yup. Bersemangat dan bersegera..

Dan mari meneladani beberapa upaya mewujudkan visi "Unite as an Ummah", seperti yang dilakukan Umar bin abdul Aziz, Nuruddin zanki, dan aku lupa satu lagi.

Dan 2 tahun sudah mimpi ini kita simpan dan kita jaga.. Semoga tetep istiqomah.. 
For my special friends. Halimatus S. 

Sabtu, 08 Desember 2012

Jadilah Pujangga!!

Masih ada yang ingat dengan lagu jaman saya kecil dulu..

berikut saya kutip dari kapanlagi.com


Aku mungkin bukan pujanggaAku mungkin tak selalu adaIni diriku apa adanya
(repeated)Mungkin aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata'Ku tak s'lalu kirimkan bunga 'tuk ungkapkan hatiku
Oh...Mungkin aku tak 'kan pernah memberi intan permataMungkin aku tak selalu ada di dekatmuKuingin kau tahu isi di hatiku'Ku tak akan lelah jaga hati iniHingga dunia tak bermentari
(Chorus)Satu yang kupinta, yakini dirimu, hati ini milikmuSemua yang kulakukan untukmu lebih dari sebuahKata cinta untukmu, ini diriku

 Hari ini saya menyesal karena telah mengambil makna Pujangga yang didefinisikan oleh BaseJam sehingga saya menjadi benci dengan Pujangga yang identik dengan pandai menggombal untuk merebut hati Targetnya.

Tulisan Natsir dalam Capita Selecta-nya telah mampu memberikan kejernihan berpikir saya tentang bagaimana Pujangga itu sebenarnya..

Bahwa pujangga adalah mereka yang mengikat ilmu-Nya dengan Kalam dan menyusun setiap katanya dengan Sastra yang tinggi.
Sastranya itu menenggelamkan pembacanya dalam lautan-lautan ilmu cermelang yang dikaruniakan Allah SWT.
Bahwa Pujangga adalah identitas yang wajib melekat pada ulama-ulama sekaliber Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Imam Ghazali, dan lain-lain.. Ya, mereka Pujangga.

Jadilah Pujangga..
Walau tak bisa melekat pada diri saya, setidaknya pada Anda yang telah berkemampuan, tingkatkanlah. Dan setidaknya tidak mampu untuk kita, mari kita perjuangkan untuk anak/cucu kita.. :)

Percakapan

Kau dengar, percakapan antara Rasulullah dan Khadijah?
Aku ingin menjadikannya percakapanku kelak.

Kau dengar, percakapan Fatimah dan Rasulullah?
Aku ingin menjadikannya bagian dari pengalamanku.

Kau dengar, diskusi-diskusi Rasulullah dengan sahabat?
Ya, saya ingin mendengarkannya kelak.

Kau dengar, percakapan dua pemuda sebelum perang Yarmuk? kemudian mereka syahid.
Aku ingin ini menjadi percakapanku kelak.

aaaah.. saya tak berani melanjutkannya..
dan biarkan saya mengambil jeda untuk menjawab pertanyaan. "keinginan ini, apakah seteguh gunung menjaga bumi atau seperti rumah laba-laba yang rapuh."

Aku Galau!!

Hari ini saya membaca CAPITA SELECTA kumpulan surat-surat M. Natsir. Walau belum semua terbaca, walau harus bersusah payah memahaminya, saya mencoba..

Tulisannya tentang Kebudayaan dan Filsafat menceritakan tentang situasi yang mencekam umat islam saat ini, tak lahir ulama-ulama sohor dengan kemampuannya luar biasa.. Menerangi tanah Eropa yang sebelumnya gelap. Melahirkan ilmu-ilmu dasar yang bermanfaat hingga sekarang. 

Multidisiplin. ya, itu yang saya tangkap dari kapasitas-kapasitas yang dimiliki ilmuwan semacam Ibnu Sina, Ibnu Haitam, Imam Gazali, Ibnu Rusyd, dan lain-lain yang diceritakan Natsir dalam buku ini..
Mereka ulama, mereka dai, mereka pujangga, mereka filosof, mereka ilmuan, mereka penemu, mereka pengurus urusan umat.

Maka Galaulah saya dengan kalimatnya, "mereka hidup sebagai  seorang  miskin, tidak  meninggalkan  harta  benda,  tetapi  wafatnja  sebagai  alim,  meninggalkan  pusaka  ruhani  jang  tak  ternilai,  tak  rusak  dimakan  masa, dari zaman bertukar zaman, djadi mustika didunia kebudajaan. Wahai ahli waris, mengapa pusaka dibiarkan hanjut!! "

Tulisan selanjutnya adalah tentang Pendidikan. Hmm...
Tak ada alasan lain untuk manusia hidup kecuali beribadah kepada Allah, tak ada cara lain agar tujuan tersebut tercapai kecuali dengan Pendidikan. Ya, Pendidikan seharusnya menjadikan kita, orang tua kita, dan anak-anak kita beribadah kepada Allah dengan ilmu-ilmu untuk melakukannya.. 

Kemudian dijelaskan pula, manusia harus menjadi khalifah fil ardi. yang seharusnya seimbang, adil, dan harmonis dalam menjalani kehidupan dunianya. (Al-Baqoroh:143).
Maka Galaulah saya ketika membaca pesan beliau, "kita  harus  memperguiakan  setiap  saat  dari  umur  kita.  Umur kita  dan  umur  generasi  jarg  bakal  timbul  jang  kita  didik,  untuk menggantikan kita."
Umurku, sudah dihabiskan untuk apa saja.. Mendidik? bahkan mendidik diri sendiri jauh dari level Sempurna.!! 
Padahal, akan datang suatu waktu, yang berat karena amanah anak-anak yang harus dididik. Bagus tidaknya akhlak mereka adalah hasil didikan ibunya sebagai madrasah pertamanya. Lalu, saya diposisi mana? Maka Galaulah saya.
Ditambah lagi dengan narasi-narasi Omar, "Celakalah ibumu!!", "Beruntunglah ibumu", "kau telah mendidik anak-anakmu dengan baik", "tak ada wanita lain yang mampu melahirkan anak sekaliber Khalid". 
Ah, Aku Galau!!

Sebenarnya masih banyak lagi tulisan Kakek Natsir dalam Bab Pendidikan ini, tapi kebodohan saya yg menyebabkan saya belum bisa membacanya.. 

Tulisan berikutnya tentang Tauhid.. 
Sepertinya Kakek sedang menuliskan narasi-narasinya ketika beliau dalam usia lanjut dan bicara tentang keberlangsungan Generasi menjadi hal yang KRITIS. Lagi, beliau menuliskan tentang mendidik generasi berdasarkan tauhid. Layaknya Luqman berkata kepada anaknya, "Hai anakku, janganlah kau menyekutukan Allah". Semoga Bapak anak-anakku mampu melakukannya.. Dan saya juga.. 
 
Maka Galaulah saya, ketika melihat kondisi sekitar.. dan membaca tulisan ini, "Ia  berani  hidup  ditengah2  dunia,  jang  kata  orang  penuh  dengan tipu-daja  dan  ketjewa,  tapi  iapun  berani  pula  mati  untuk  memberikan  bakti-darmanja  bagi  kehakiman  Ilahi  di  jaumilmahsjar.  Lantaran  hidup  dan  matinja  telah  diperuntukkannja  bagi  Allah  Rabbulalamin se-mata2. "
Adakah keberanian itu dalam diri saya?
Lalu, ketika Allah mencoba memberikan jawaban dg ujian iman, adakah jiwa yang masih mampu melihat mana yang haq dan mana yang bathil? Apakah kemudian saya tersesat? 
Ya Rabb, hamba hina tanpa ilmu-Mu. maka karuniakanlah hamba sedikit atau banyak dari ilmu-Mu. agar hamba selamat dari adzab ke-kafiran/kemunafikan, dan tidak hina didepan orang-orang beriman.

Maka Galaulah saya lagi, tentang rekaman-rekaman pemikiran dan titah dari Prof. Snouck. Bisa saya simpulkan bahwa dia bermain sangat lembut dalam menjauhkan kita dengan Din Islam. katanya, jangan mempersempit kita dalam melakukan ibadah-ibadah, agar kita merasa nyaman dan kita tidak sadar bahwa kita telah dikendalikan oleh orang-orang yang bukan Islam. Lalu, beliau juga membuat (semacam) postulat agar jangan membiarkan Islam di Indonesia mempunyai hubungan luar negeri, karena nantinya akan membangkitkan semangat Pan-Islamisme. 

Maka Galaulah saya ketika beliau menuliskan bahwa, salah satu cara yang bisa melawan serangan-serangan lembut mereka adalah persatuan. Kata Zain Bhikha, UNITE AS AN UMMAH. 
ya, saya menyaksikan sendiri, di lingkungan sekitar saya. Betapa persatuan ini belum tercapai. Dalam masalah khilafiyah masih sering diperdebatkan, berita2 buruk yang tidak tervalidasi dengan baik disebarluaskan, saling menyudutkan, dan satu lagi yang menurut saya penting, Belum Adanya Kesatuan Sikap Politik Umat saat ini. Yang tua-tua dan yang muda demikian adanya. Membikin Galau.

Lagi-lagi nasihat kepada pemuda yang dituliskan. Kakek Natsir mengutip pesan-pesan yang dibawa oleh agen rahasia Ichawanus-Shafa:
"..Oleh  karena  itu,  wahai  saudara,  djanganlah  engkau  mengabiskan  masa  dengan  mentjoba  memerbaiki  keadaan  mereka  jang telah  tua  bangka,  jang  tak  ada  berkodrat  lagi  itu.  Mereka  memunjai  kejakinan,  bahwa  dari  pihak  golongan  pemuda  tak  ada  jang akan  terdengar,  melainkan  hanja  pemandangan2  jang  merusak, kelakuan  jang  d  jahat,  achlak  jang  kedji.  Mereka  itu  akan  menjusahkan  pekerdjaanmu,  akan  tetapi  mereka  tidak  akan  berubah  menjadi baik. 

Akan tetapi, atas pundakmulah terletaknja satu kewadjiban,  jakni  untuk  membuktikan  bahwa  sesunggungnjalah  engkau ini  seorang  pemuda  bersanubari  sutji  dan  sehat.  Dan  ketahuilah, 
bahwa  sesungguhnjalah  Allah  tidak  mengutus  akan  Nabi-Nja melainkan waktu dia bersemangat dan bertenaga muda belia. 

„Dengarkanlah  firman  Allah  s.w.t.  dalam  surat  AlKahfi,  tentang  pemuda2  jang  beriman  teguh,  dan  membawa  perubahan  baik bagi  kaumnja  :  „Sesungguhnja  mereka  adalah  segolongan  pemuda jang  beriman  kepada  Tuhan  mereka;  dan  Kami  tambah  pemberian 
„hidajah kepada mereka..." (Q.s. Al-Kahfi: 13).

Maka Galaulah saya dengan pertanyaan, Dimana posisi sayaaa????????
Sudahkah saya mengetahui dengan benar tentang ketahuidan itu? Sudahkah saya mempersiapkan diri untuk menjalankan kewajiban dipundak saya ini??


Rupanya, malam ini saya bener-bener GALAU
Saya mengingat beberapa diskusi dengan Bapak itu (saya g bisa menyebutkan namanya). Saya menyimpulkan, yaa.. ini agenda besar sulit dijalankan bahkan kita baru memulai mengumpulkan tenaga. 

Rupanya, saya bertambah GALAU  lagi ketika suara Bapak yang memaparkan tentang 2014-2025 bergaung diotak saya. Kita dalam kondisi kritis tapi kita masih larut dalam ketidakmauan kita untuk mengumpulkan tenaga dan bersatu.. T__T.. astagfirullah.. 

dan terakhir, saya merangkum tulisan saya dengan. 
maka,semakin galaulah aq bersama capita selecta-nya. 
maka,semakin galaulah aq bersama blog-nya. 
maka,semakin galaulah aq bersama paparannya.


NB:
Terangah-angah saya membaca tulisan pujangga Kakek Natsir.. Semoga mampu membacanya lebih banyak lagi dengan hati dan dengan cahaya Ilahi.. yang saya kutip disini masihh jauh dari konten yang berjibun itu. dan yang mampu saya tulis hanya tentang keGALAU-an saya tentang agenda-agenda yang beliau pesankan kepada pemuda dan bahkan saya belum menyibukkan diri untuk menghimpun tenaga untuk mengerjakan agenda-agenda itu.